Kumpulan Cerita Fiksi Karya Bunda Iin

Thursday 27 October 2011

Berbeda Itu Indah


Aku tertawa mendengar lelucon Arta. Anak berambut keriting itu menirukan mimik lucu orang yang baru saja memarahinya. Arta , teman lelakiku yang lucu itu selalu bisa membuat suasana tegang menjadi suasana riang.
Kami baru saja habis mencuri mangga Pak Haji. Sebenarnya mungkin kalau aku yang meminta, pasti dikasih. Tapi Arta bilang, sangat jauh kalau harus minta ijin ke rumah Pak Haji. Padahal aku hanya ingin meminta satu saja. Arta lalu menawarkan diri mengambilkannya untukku. Sayang sekali, penjaga kebun melihatnya tadi. Kasihan dia, dimarahi habis-habisan. Aku ingin menolongnya, tapi takut. Untunglah ketika akhirnya dia dilepaskan, Arta tak terlalu mengambil hati peristiwa itu. Dia malah membuat lelucon tentang kemarahan si tukang kebun.
Read More

Lelah Menjadi Ibu


Aku menatap putriku tak percaya setelah mendengar kata-katanya barusan.
“Apa maksud kakak?”tanyaku sekali lagi
“Maaf Ma, tapi Kakak putuskan untuk memilih SMK Pariwisata setelah lulus SMP nanti.” Katanya sekali lagi meyakinkan.
“Tapi kak, kakak itu terlalu pandai  masuk SMK. Kakak lebih bagus masuk SMA dan setelah itu nerusin ke kedokteran.”
Read More

Wednesday 26 October 2011

Genggaman terakhir


Aku melihat lelaki muda itu datang lagi. Seperti biasa ia duduk menemani para manula wanita, menghibur mereka dan tak jarang tertawa geli bersama nenek-nenek itu.
Awalnya aku senang karena ia bisa mengisi kekosongan hati para manula itu. Tak banyak anak muda mau menghabiskan waktu untuk menghibur hati mereka. Apalagi harus rela berjam-jam menemani mereka seperti itu.
Read More

Friday 21 October 2011

Surat Rindu Seorang Mama


Dearest My Little Princess Bella,
Apa kabarmu sayang?  Bagaimana di sana? Apakah para malaikat mengurusmu dengan baik? Apakah mereka memberimu kebahagiaan sama seperti Mama dan Papa? Apakah kau tak kangen pada kami? Semoga kau bahagia di sisi Allah, anakku sayang. Titip salam Mama dan katakan terima kasih karena cintaNya pada kami di sini sehingga kami banyak belajar dari kehilanganmu.
Rasanya baru kemarin ya sayang, musibah yang merenggutmu dari pelukan Mama. Lima tahun sudah berlalu, tapi bagi Mama kejadian itu seperti baru terjadi kemarin.  Masih ingatkah kamu sayang? Kejadian yang membuat kita terpisah dunia selama-lamanya.
Read More

Tuesday 18 October 2011

Sup Cinta


Kumulai pagi dengan hati gembira
Hari ini hari libur, minggu pagi nan ceria
Di ruang tengah berkumpul semua
Anak-anak bersama suami tercinta
Tertawa bercanda bersenda gurau saling menggoda
Masing-masing punya cerita selama seminggu, ada suka ada duka
Suara anak-anak tumpang tindih tak mau kalah bercerita
merebut perhatian ayah dan mama…
Read More

Monday 17 October 2011

Tak Bisa Memilih Ayah


Berat langkahku menuju sekolah hari ini. Sekolah bukan lagi tempat yang menyenangkan bagiku, bukan lagi tempat dimana aku bisa menunjukkan prestasiku, bukan lagi tempat yang membuatku merasa diterima.
Bagiku sekarang sekolah hanya tempat dimana aku selalu mengalami tekanan batin.  Aku lelah menghadapi cibiran, ejekan bahkan sesekali sindiran dari teman-temanku sendiri. Aku tak mau dipandang dengan tatapan kasihan dan penuh selidik dari para guru yang mengajarku.
Read More

Friday 7 October 2011

Kisah inspirasi untuk para istri dan suami


Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :
Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.
Read More

© Ruang Cerita, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena